Fashion

Wednesday, October 7, 2015

Supply Chain Management

Rantai pasokan menurut Clark and Scarf (1960) dalam Lee and Wang (1999) merupakan suatu rangkaian dari beberapa lokasi yang harus dilewati suatu material sebelum pada akhirnya sampai kepada konsumen. Rantai pasokan ini mencerminkan suatu sistem penyimpanan multi eselon dalam suatu rangkaian kebijakan kontrol optimalnya dengan karakteristik tertentu. Menurut Simchi-Levi et al. (2003), masalah kunci yang terkait dalam pengelolaan rantai pasokan terdiri dari konfigurasi jaringan distribusi, pengendalian inventori, kontrak pemasokan, strategi distribusi, integrasi rantai pasokan dan kemitraan strategis, strategi perantaraan (procurement) dan outsourcing, desain produk, teknologi informasi dan sistem penunjang keputusan serta penilaian pelanggan. Pengelolaan rantai pasokan tidak hanya dilakukan agar seluruh bagian sistem memberikan kinerja keseluruhan yang efektif, tetapi juga efisien.

Menurut Vorst (2004) rantai pasokan adalah jejaring fisik dan aktivitas pengambilan keputusan yang terkait dengan aliran bahan dan informasi yang melintasi batas-batas perusahaan. Menurut Vidal & Goetschalckx (1997), rancangan rantai pasokan mengharuskan keputusan yang terkait dengan beberapa hal, yaitu:
-            Jumlah, lokasi, kapasitas dan tipe pabrik dan gudang yang akan digunakan.
-            Kumpulan pemasok yang akan dipilih.
-            Saluran transportasi yang akan digunakan.
-            Jumlah bahan baku dan produk yang akan diproduksi dan pengiriman ke sejumlah pemasok, pabrik, gudang dan pelanggan.
-            Jumlah bahan baku, produk lanjutan dan produk akhir yang perlu disimpan sebagai persediaan di beberapa lokasi.
Istilah manajemen rantai pasokan dipopulerkan pertama kalinya pada tahun 1982 sebagai pendekatan manajemen persediaan yang ditekankan pada pasokan bahan baku. Pada tahun 1990-an isu manajemen rantai pasok telah menjadi agenda para manajer sebagai kebijakan strategis perusahaan. Hal ini juga didasari adanya kesadaran bahwa keunggulan daya saing perlu didukung oleh aliran barang dari pemasok hingga pengguna akhir. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh aliran barang dari hulu hingga hilir, yaitu pemasok bahan baku, pabrik, distributor, retail dan konsumen akhir.
Menurut Watanabe (2001), manajemen rantai pasokan merupakan suatu konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai pasokan melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan. Menurut Kalakota (2000), manajemen rantai pasokan adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk dibuat dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Suatu rantai pasokan merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan di mana organisasi mempertahankan dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam mendistribusikan kepada konsumen. Menurut Chopra (2001), tujuan yang ingin dicapai dari setiap rantai pasokan adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan. Rantai pasokan yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan dari rantai pasokan tersebut.
Manajemen rantai pasokan tersebut pada hakekatnya merupakan koordinasi rantai-rantai pasokan mulai dari proses produksi, pengolahan, distribusi, pemasaran hingga konsumen akhir. Manajemen rantai pasokan merujuk pada manajemen keseluruhan proses produksi, distribusi dan pemasaran di mana konsumen dihadapkan pada produk-produk yang sesuai dengan keinginan dan produsen dapat memproduksi produk-produk tersebut dengan jumlah, kualitas, waktu dan lokasi yang tepat. Menurut Vidal & Goetschalckx (1997), rancangan rantai pasokan mengharuskan keputusan yang terkait dengan lokasi, pemasok, transportasi dan manajemen pasokan bahan baku. Berdasarkan hal ini maka manajemen rantai pasok harus dapat mengintegrasikan aspek-aspek tersebut dalam proses pengambilan keputusannya.
Tujuan pengelolaan rantai pasokan adalah memasok produk siap pakai secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat biaya dan yang terpenting, tepat mutu, dengan cara yang paling efisien. Manajemen rantai pasokan merupakan sebuah pendekatan yang dipakai untuk mengintegrasikan aktivitas pemasok, penjual, pengolah, pergudangan dan pengguna/konsumen agar produk dan jasa yang dihasilkan dapat didistribusikan dengan jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat dan pada tempat yang tepat dengan sasaran akhir meminimalkan keseluruhan biaya dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen.
             Manajemen rantai pasokan berkaitan dengan siklus yang menyeluruh meliputi bahan mentah dari para pemasok ke kegiatan operasional di perusahaan, berlanjut ke distribusi sampai kepada konsumen. Hal penting yang menjadi dasar pemikiran pada konsep ini adalah fokus pada pengurangan kesia-siaan dan mengoptimalkan nilai pada rantai pasokan yang berkaitan. Merupakan pengelolaan berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga menjadi produk dalam proses, kemudian  menjadi produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistem distribusi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup pembelian secara tradisional dan berbagai kegiatan penting lainnya yang berhubungan dengan pemasok dan distributor. Oleh karena itu manajemen rantai pasokan antara lain meliputi penetapan:
a.   Pengangkutan.
b.   Pembayaran secara tunai atau kredit (proses transfer)
c.   Pemasok
d.   Distributor dan pihak yang membantu transaksi seperti bank
e.   Hutang maupun piutang
f.   Pergudangan
g.   Pemenuhan pesanan
h. Informasi mengenai ramalan permintaan, produksi maupun pengendalian persediaan.
            Menurut Pujawan (2008) terdapat beberapa hal yang menjadi area cakupan utama rantai pasokan yaitu :
1.     pengembangan produk
2.     pengadaan
3.     perencanaan dan pengendalian
4.     operasi/produksi
5.     pengiriman/distribusi
Menurut Marshal Fisher dalam Pujawan (2008), kegiatan rantai pasokan dibedakan menjadi dua yaitu: aktivitas fisik dan aktivitas mediasi pasar.  Kegiatan aktivitas fisik meliputi sourcing (mencari bahan baku), produksi, penyimpanan material/produk, distribusi/transportasi, pengembalian produk (return). Aktivitas mediasi pasar meliputi riset pasar, pengembangan produk, penetapan harga diskon dan pelayanan purna jual.
Keunggulan kompetitif dengan adanya suatu manajemen rantai pasokan adalah suatu aliran barang atau produk dalam rantai pasokan dapat dikelola.  

RullySites

About RullySites

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :