Rantai pasokan menurut Clark
and Scarf (1960) dalam Lee and Wang (1999) merupakan suatu rangkaian dari
beberapa lokasi yang harus dilewati suatu material sebelum pada akhirnya sampai
kepada konsumen. Rantai pasokan ini mencerminkan suatu sistem penyimpanan multi
eselon dalam suatu rangkaian kebijakan kontrol optimalnya dengan karakteristik
tertentu. Menurut Simchi-Levi et al.
(2003), masalah kunci yang terkait dalam pengelolaan rantai pasokan terdiri
dari konfigurasi jaringan distribusi, pengendalian inventori, kontrak
pemasokan, strategi distribusi, integrasi rantai pasokan dan kemitraan
strategis, strategi perantaraan (procurement)
dan outsourcing, desain produk,
teknologi informasi dan sistem penunjang keputusan serta penilaian pelanggan.
Pengelolaan rantai pasokan tidak hanya dilakukan agar seluruh bagian sistem
memberikan kinerja keseluruhan yang efektif, tetapi juga efisien.
Menurut Vorst (2004) rantai
pasokan adalah jejaring fisik dan aktivitas pengambilan keputusan yang terkait
dengan aliran bahan dan informasi yang melintasi batas-batas perusahaan.
Menurut Vidal & Goetschalckx (1997), rancangan rantai pasokan mengharuskan
keputusan yang terkait dengan beberapa hal, yaitu:
-
Jumlah,
lokasi, kapasitas dan tipe pabrik dan gudang yang akan digunakan.
-
Kumpulan
pemasok yang akan dipilih.
-
Saluran
transportasi yang akan digunakan.
-
Jumlah
bahan baku dan produk yang akan diproduksi dan pengiriman ke sejumlah pemasok,
pabrik, gudang dan pelanggan.
-
Jumlah
bahan baku, produk lanjutan dan produk akhir yang perlu disimpan sebagai
persediaan di beberapa lokasi.
Istilah manajemen rantai pasokan
dipopulerkan pertama kalinya pada tahun 1982 sebagai pendekatan manajemen
persediaan yang ditekankan pada pasokan bahan baku. Pada tahun 1990-an isu
manajemen rantai pasok telah menjadi agenda para manajer sebagai kebijakan
strategis perusahaan. Hal ini juga didasari adanya kesadaran bahwa keunggulan
daya saing perlu didukung oleh aliran barang dari pemasok hingga pengguna
akhir. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh aliran barang dari hulu
hingga hilir, yaitu pemasok bahan baku, pabrik, distributor, retail dan
konsumen akhir.
Menurut Watanabe
(2001), manajemen rantai pasokan merupakan suatu konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam
rantai pasokan melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan. Menurut
Kalakota (2000), manajemen rantai
pasokan adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk dibuat dan
disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Suatu rantai pasokan
merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan di mana organisasi
mempertahankan dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam mendistribusikan
kepada konsumen. Menurut Chopra (2001), tujuan yang ingin dicapai dari setiap
rantai pasokan adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara
keseluruhan. Rantai pasokan yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan
nilai yang dihasilkan dari rantai pasokan tersebut.
Manajemen rantai
pasokan tersebut pada hakekatnya merupakan koordinasi rantai-rantai pasokan
mulai dari proses produksi, pengolahan, distribusi, pemasaran hingga konsumen
akhir. Manajemen rantai pasokan merujuk pada manajemen keseluruhan proses
produksi, distribusi dan pemasaran di mana konsumen dihadapkan pada
produk-produk yang sesuai dengan keinginan dan produsen dapat memproduksi
produk-produk tersebut dengan jumlah, kualitas, waktu dan lokasi yang tepat. Menurut
Vidal & Goetschalckx (1997), rancangan rantai pasokan mengharuskan
keputusan yang terkait dengan lokasi, pemasok, transportasi dan manajemen
pasokan bahan baku. Berdasarkan hal ini maka manajemen rantai pasok harus dapat
mengintegrasikan aspek-aspek tersebut dalam proses pengambilan keputusannya.
Tujuan pengelolaan
rantai pasokan adalah memasok produk siap pakai secara tepat waktu, tepat
jumlah, tepat biaya dan yang terpenting, tepat mutu, dengan cara yang paling
efisien. Manajemen rantai pasokan merupakan sebuah pendekatan yang dipakai
untuk mengintegrasikan aktivitas pemasok, penjual, pengolah, pergudangan dan
pengguna/konsumen agar produk dan jasa yang dihasilkan dapat didistribusikan
dengan jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat dan pada tempat yang tepat
dengan sasaran akhir meminimalkan keseluruhan biaya dan meningkatkan kualitas
pelayanan kepada konsumen.
Manajemen rantai pasokan berkaitan dengan siklus yang menyeluruh meliputi bahan
mentah dari para pemasok ke kegiatan operasional di perusahaan, berlanjut ke distribusi
sampai kepada konsumen. Hal penting yang menjadi dasar pemikiran pada konsep
ini adalah fokus pada pengurangan kesia-siaan dan mengoptimalkan nilai pada
rantai pasokan yang berkaitan. Merupakan pengelolaan berbagai kegiatan dalam rangka
memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga menjadi
produk dalam proses, kemudian menjadi
produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistem
distribusi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup pembelian secara
tradisional dan berbagai kegiatan penting lainnya yang berhubungan dengan pemasok
dan distributor. Oleh karena itu manajemen
rantai pasokan antara lain meliputi penetapan:
a. Pengangkutan.
b. Pembayaran secara tunai atau kredit (proses
transfer)
c. Pemasok
d. Distributor dan pihak yang
membantu transaksi seperti bank
e. Hutang maupun piutang
f. Pergudangan
g. Pemenuhan pesanan
h. Informasi
mengenai ramalan permintaan, produksi maupun pengendalian persediaan.
Menurut Pujawan (2008) terdapat
beberapa hal yang menjadi area cakupan utama rantai pasokan yaitu :
1. pengembangan produk
2. pengadaan
3. perencanaan dan pengendalian
4. operasi/produksi
5. pengiriman/distribusi
Menurut Marshal
Fisher dalam Pujawan (2008), kegiatan rantai pasokan dibedakan menjadi dua
yaitu: aktivitas fisik dan aktivitas mediasi pasar. Kegiatan aktivitas fisik meliputi sourcing (mencari bahan baku), produksi,
penyimpanan material/produk, distribusi/transportasi, pengembalian produk (return). Aktivitas mediasi pasar
meliputi riset pasar, pengembangan produk, penetapan harga diskon dan pelayanan
purna jual.
Keunggulan kompetitif dengan adanya suatu manajemen
rantai pasokan adalah suatu aliran barang atau produk dalam rantai pasokan
dapat dikelola.